Duta Bisnis School ( DBS )

Informasi Bisnis Di Internet.....

Gunakan Selau Paypal Untuk Transaksi Online

Daftar ke PayPal dan langsung menerima pembayaran kartu kredit.
Tampilkan postingan dengan label Keluarga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keluarga. Tampilkan semua postingan

14 Desember 2008

ASI versus Susu Formula

Setiap air susu mamalia (makhluk/binatang yang menyusui anaknya), spesifik untuk masing-masing spesiesnya. Jadi ASI manusia ya paling cocok untuk bayi manusia. Jadi, sungguh sayang bila bayi kita tidak mendapat ASI.

Komposisi ASI yang unik dan spesifik tak mungkin bisa diimbangi oleh susu formula. Untuk lebih meyakinkan, berikut beberapa keunggulan ASI dibanding susu formula yang saya kopas dari ayahbunda dot com.

* Sumber gizi sempurna

ASI: Mengandung zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi. Antara lain, faktor pembentuk sel-sel otak, terutama DHA, dalam kadar tinggi. ASI juga mengandung (protein utama dari susu yang berbentuk cair) lebih banyak daripada casein (protein utama dari susu yang berbentuk gumpalan) dengan perbandingan 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap oleh tubuh bayi.

Susu formula: Tidak seluruh zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap oleh tubuh bayi. Misalnya, protein susu sapi tidak mudah diserap karena mengandung lebih banyak casein. Perbandingan whey : casein susu sapi adalah 20:80.

* Mudah dicerna

ASI: Pembentukan enzim pencernaan bayi baru sempurna pada usia kurang lebih 5 bulan. ASI mudah dicerna bayi karena mengandung enzim-enzim yang dapat membantu proses pencernaan, antara lain lipase (untuk menguraikan lemak), amilase (untuk menguraikan karbohidrat), dan protease (untuk menguraikan protein).

Sisa metabolisme yang akan diekskresikan (dikeluarkan) melalui ginjal pun hanya sedikit, sehingga kerja ginjal si kecil menjadi lebih ringan. Asal tahu saja, metabolisme ini penting karena merupakan proses pembakaran zat-zat di dalam tubuh menjadi enerji, sel-sel baru, dan lain-lain.

Susu formula: Sulit dicerna karena tidak mengandung enzim perncernaan. Perlu diketahui, serangkaian proses produksi di pabrik mengakibatkan enzim-enzim pencernaan tidak berfungsi. Akibatnya, lebih banyak sisa pencernaan yang dihasilkan dari proses metabolisme, yang membuat ginjal bayi harus bekerja keras.

* Komposisi sesuai kebutuhan

ASI: Komposisi zat gizi ASI sejak hari pertama menyusui biasanya berubah dari hari ke hari. Perubahan komposisi ASI ini terjadi dalam rangka menyesuaikan diri dengan kebutuhan gizi bayi. Misalnya, kolostrum (cairan bening berwarna kekuningan yang biasanya keluar pada awal kelahiran sampai kira-kira seminggu sesudahnya) terbukti mempunyai kadar protein yang lebih tinggi, serta kadar lemak dan laktosa (gula susu) yang lebih rendah dibandingkan ASI mature (ASI yang keluar hari ke-10 setelah melahirkan). Kandungan kolostrum yang seperti ini akan membantu sistem pencernaan bayi baru lahir yang memang belum berfungsi optimal.

Selain itu, komposisi ASI pada saat mulai menyusui (fore milk) berbeda dengan komposisi pada akhir menyusui (hind milk). Kandungan protein fore milk (berwarna bening dan encer) tinggi, tetapi kandungan lemaknya rendah bila dibandingkan hind milk (berwarna putih dan kental). Walau tampak sehat, pertambahan berat badan bayi yang hanya mendapat fore milk kurang baik. Makanya, jangan terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusu pada payudara yang lain, bila ASI pada payudara yang sedang diisapnya belum habis.

ASI ibu yang melahirkan bayi prematur juga sesuai dengan kebutuhan bayinya. Antara lain, kandungan proteinnya lebih tinggi dan lebih mudah diserap.

Susu formula: Komposisi zat gizinya selalu sama untuk setiap kali minum (sesuai aturan pakai).

* Mengandung zat pelindung

ASI: Mengandung banyak zat pelindung, antara lain imunoglobulin dan sel-sel darah putih hidup, yang perlu untuk membantu kekebalan tubuh bayi. Selain itu, ASI mengandung zat yang tidak terdapat dalam susu sapi, dan tidak dapat dibuat duplikasi atau tiruannya dalam susu formula, yaitu faktor bifidus. Zat ini penting untuk merangsang pertumbuhan bakteri Lactobacillus bifidus yang membantu melindungi usus bayi dari peradangan atau penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi beberapa jenis bakteri merugikan, seperti keluarga coli .

Susu formula: Hanya sedikit mengandung imunoglobulin, dan sebagian besar merupakan jenis yang “salah” (tidak dibutuhkan oleh tubuh bayi). Selain itu, tidak mengandung sel-sel darah putih dan sel-sel lain dalam keadaan hidup
* Cita rasa bervariasi
ASI: Cita rasa ASI bervariasi sesuai dengan jenis senyawa atau zat yang terkandung di dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu.

Susu formula: Bercita rasa sama dari waktu ke waktu.
Baca Selengkapnya...

Keajaiban Air Susu Ibu

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman, 31:14)


Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf.1 Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan tekhnologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.

Daftar manfaat ASI bagi bayi selalu bertambah setiap hari. Penelitian menunjukkan, bayi yang diberi ASI secara khusus terlindung dari serangan penyakit sistem pernapasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan serangan penyakit. Sifat lain dari ASI yang juga memberikan perlindungan terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri ”menguntungkan” yang disebut ”flora normal”. Keberadaan bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya. Tambahan lagi, telah dibuktikan pula bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat membentuk sistem kekebalan melawan penyakit-penyakit menular dan membantunya agar bekerja dengan benar. 2

Karena telah diramu secara istimewa, ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembahan organ.

Air susu ibu yang memiliki bayi prematur mengandung lebih banyak zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan telah dibuktikan bahwa fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi prematur yang diberi ASI dan mereka memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam tes kecerdasan. Selain itu, mereka juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya.

Salah satu hal yang menyebabkan ASI sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi yang baru lahir adalah kandungan minyak omega-3
asam linoleat alfa. Selain sebagai zat penting bagi otak dan retina manusia, minyak tersebut juga sangat penting bagi bayi yang baru lahir.
Omega-3 secara khusus sangat penting selama masa kehamilan dan pada tahap-tahap awal usia bayi yang dengannya otak dan sarafnya berkembang secara nomal. Para ilmuwan secara khusus menekankan pentingnya ASI sebagai penyedia alami dan sempurna dari omega-3. 3

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan para ilmuwan Universitas Bristol mengungkap bahwa di antara manfaat ASI jangka panjang adalah dampak baiknya terhadap tekanan darah, yang dengannya tingkat bahaya serangan jantung dapat dikurangi. Kelompok peneliti tersebut menyimpulkan bahwa perlindungan yang diberikan ASI disebabkan oleh kandungan zat gizinya. Menurut hasil penelitian itu, yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran Circulation, bayi yang diberi ASI berkemungkinan lebih kecil mengidap penyakit jantung. Telah diungkap bahwa keberadaan asam-asam lemak tak jenuh berantai panjang (yang mencegah pengerasan pembuluh arteri), serta fakta bahwa bayi yang diberi ASI menelan sedikit natrium (yang berkaitan erat dengan tekanan darah) yang dengannya tidak mengalami penambahan berat badan berlebihan, merupakan beberapa di antara manfaat ASI bagi jantung.4

Selain itu, kelompok penelitian yang dipimpin Dr. Lisa Martin, dari Pusat Kedokteran Rumah Sakit Anak Cincinnati di Amerika Serikat, menemukan kandungan tinggi hormon protein yang dikenal sebagai adiponectin di dalam ASI. 5 Kadar Adiponectin yang tinggi di dalam darah berhubungan dengan rendahnya resiko serangan jantung. Kadar adiponectin yang rendah dijumpai pada orang yang kegemukan dan yang memiliki resiko besar terkena serangan jantung. Oleh karena itu telah diketahui bahwa resiko terjadinya kelebihan berat badan pada bayi yang diberi ASI berkurang dengan adanya hormon ini. Lebih dari itu, mereka juga menemukan keberadaan hormon lain yang disebut leptin di dalam ASI yang memiliki peran utama dalam metabolisme lemak. Leptin dipercayai sebagai molekul penyampai pesan kepada otak bahwa terdapat lemak pada tubuh. Jadi, menurut pernyataan Dr. Martin, hormon-hormon yang didapatkan semasa bayi melalui ASI mengurangi resiko penyakit-penyakit seperti kelebihan berat badan, diabetes jenis 2 dan kekebalan terhadap insulin, dan penyakit pada pembuluh nadi utama jantung. 6

Fakta tentang “Makanan Paling Segar” [ASI]

Full hygiene may not be established in water or foodstuffs other than mother’s milk.

Fakta tentang ASI tidak berhenti hanya sampai di sini. Peran penting yang dimainkannya terhadap kesehatan bayi berubah seiring dengan tahapan-tahapan yang dilalui bayi dan jenis zat-zat makanan yang dibutuhkan pada tahapan tertentu. Kandungan ASI berubah guna memenuhi kebutuhan yang sangat khusus ini. ASI, yang selalu siap setiap saat dan selalu berada pada suhu yang paling sesuai, memainkan peran utama dalam perkembangan otak karena gula dan lemak yang dikandungnya. Di samping itu, unsur-unsur seperti kalsium yang dimilikinya berperan besar dalam perkembangan tulang-tulang bayi.

Meskipun disebut sebagai susu, cairan ajaib ini sebenarnya sebagian besarnya tersusun atas air. Ini adalah ciri terpenting, sebab selain makanan, bayi juga membutuhkan cairan dalam bentuk air. Keadaan yang benar-benar bersih dan sehat mungkin tidak bisa dimunculkan pada air atau bahan makanan, selain pada ASI. Namun ASI – sedikitnya 90% adalah air – , memenuhi kebutuhan bayi akan air dalam cara
yang paling bersih dan sehat.

ASI dan Kecerdasan

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa perkembangan kemampuan otak pada bayi yang diberi ASI lebih baik daripada bayi lain. Penelitian pembandingan terhadap bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi susu buatan pabrik oleh James W. Anderson – seorang ahli dari Universitas Kentucky – membuktikan bahwa IQ [tingkat kecerdasan] bayi yang diberi ASI lebih tinggi 5 angka daripada bayi lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian ini ditetapkan bahwa ASI yang diberikan hingga 6 bulan bermanfaat bagi kecerdasan bayi, dan anak yang disusui kurang dari 8 minggu tidak memberikan manfaat pada IQ. 7

Apakah ASI Dapat Memerangi Kanker ?

Berdasarkan hasil seluruh penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa ASI, yang dibahas dalam ratusan tulisan yang telah terbit, melindungi bayi terhadap kanker. Hal ini telah diketahui, walaupun secara fakta mekanismenya belum sepenuhnya dipahami. Ketika sebuah protein ASI membunuh sel-sel tumor yang telah ditumbuhkan di dalam laboratorium tanpa merusak sel yang sehat mana pun, para peneliti menyatakan bahwa sebuah potensi besar telah muncul. Catharina Svanborg, Profesor imunologi klinis di Universitas Lund, Swedia, memimpin kelompok penelitian yang menemukan rahasia mengagumkan ASI ini.8 Kelompok yang berpusat di Universitas Lund ini menjelaskan kemampuan ASI dalam memberikan perlindungan melawan beragam jenis kanker sebagai penemuan yang ajaib.

Awalnya, para peneliti memberi perlakuan pada sel-sel selaput lendir usus yang diambil dari bayi yang baru lahir dengan ASI. Mereka mengamati bahwa gangguan yang disebabkan oleh bakteri Pneumococcus dan dikenal sebagai pneumonia berhasil dengan mudah dihentikan oleh ASI. Terlebih lagi, bayi yang diberi ASI mengalami jauh lebih sedikit gangguan pendengaran dibandingkan bayi yang diberi susu formula, dan menderita jauh lebih sedikit infeksi saluran pernapasan. Pasca serangkaian penelitian, diperlihatkan bahwa ASI juga memberikan perlindungan melawan kanker. Setelah menunjukkan bahwa penyakit kanker getah bening yang teramati pada masa kanak-kanak ternyata sembilan kali lebih sering menjangkiti anak-anak yang diberi susu formula, mereka menyadari bahwa hasil yang sama berlaku pula untuk jenis-jenis kanker lainnya. Menurut hasil penelitian tersebut, ASI secara tepat menemukan keberadaan sel-sel kanker dan kemudian membunuhnya. Adalah zat yang disebut alpha-lac (alphalactalbumin), yang terdapat dalam jumlah besar di dalam ASI, yang mengenali keberadaan se-sel kanker dan membunuhnya. Alpha-lac dihasilkan oleh sebuah protein yang membantu pembuatan gula laktosa di dalam susu.9

Berkah Tanpa Tara Ini Adalah Karunia Allah

Ciri menakjubkan lain dari ASI adalah fakta bahwa ASI sangat bermanfaat bagi bayi apabila disusui selama dua tahun. 10 Pengetahuan penting ini, hanya baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan, telah diwahyukan Allah empat belas abad silam di dalam ayat-Nya:
”Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan…” (QS, Al Baqarah, 2:233)

Sang ibu bukanlah yang memutuskan untuk membuat ASI, sumber zat makanan terbaik bagi bayi yang lemah yang memerlukan makanan di dalam tubuhnya. Sang ibu bukan pula yang menentukan beragam kadar gizi yang dikandung ASI. Allah Yang Mahakuasa-lah, Yang mengetahui kebutuhan setiap makhluk hidup dan memperlihatkan kasih sayang kepadanya, Yang menciptakan ASI untuk bayi di dalam tubuh sang ibu.
Baca Selengkapnya...

30 November 2008

NARKOBA DAN SELINGKUH

Menurut para ahli, jika dilihat dari kajian biologi ada kemiripan aktivitas otak pada saat seseorang mengalami high akibat jatuh cinta maupun karena menggunakan zat (narkoba) tertentu. Hal ini tentu cukup mengagetkan, bukan?

Penulis buku The Female Brain, Dr. Louann Brizendine yang juga seorang neuropsychologist lulusan dari serentetan institusi pendidikan bergengsi University of California Berkeley, Yale, dan Harvard, mengatakan bahwa pada kedua kondisi ini proses kimia pada saraf otak dan hormon aktif yang bermain pada kedua peristiwa ini sama, yaitu: dopamine, oxytocin, estrogen dan testosteron. Dopamine adalah hormon yang dikeluarkan otak dan membawa sensasi rasa menyenangkan tertentu di saat mendapatkan stimuli cinta atau narkoba. Intensitasnya mungkin berbeda, tapi rangsangan sensasi tersebut membawa efek high yang sama. Ini terjadi karena rangkaian saraf otak yang diaktivasi pada saat jatuh cinta itu sama dengan perasaan pecandu ketika 'nagih'.

Ketika seseorang jatuh cinta atau ketagihan narkoba, bagian otak yang berperan sebagai pusat pengendali bahaya - fear alert system - amygdala, pusat berpikir kritis dan pengambil keputusan - anterior cingulated cortex seakan 'dinonaktifkan' ketika proses kimia otak dibanjiri oleh dopamine dan oxytocin.
Hal ini pulalah yang menurut Dr. Brizendine dapat menjelaskan mengapa relaps atau kembali nyandu cinta atau narkoba. Hal ini terjadi terus-menerus sebagai akibat adanya ketidaksinkronan antara kesadaran/keinginan (untuk berubah) dengan perbuatan yang terus mengulang halhal dengan tidak terkendali dan tidak logis.

Dari segi perilaku, sekilas tampak pula beberapa kesamaan antara perilaku kecanduan narkoba dan perselingkuhan. Coba-coba, memenuhi rasa ingin tahu dan ingin membuktikan sesuatu, sama-sama menjadi alasan dalam kedua perilaku ini. Para pecandu awalnya ingin tahu seperti apa narkoba itu, sementara para pelaku selingkuh juga ada yang ingin tahu rasanya berselingkuh. Seperti apa rasanya berdebar-debar karena selingkuh dan sebagainya.
Motivasi untuk berselingkuh maupun mencoba narkoba banyak juga kemiripannya. Misalnya mereka sama-sama meyakini bahwa narkoba dan selingkuh sama-sama dianggap bisa mengatasi masalah, membuat suasana pertemuan sosial lebih menyenangkan, dan dapat mengurangi emosi negatif.

Adanya peningkatan karier juga menggambarkan kemiripan di antara dua hal ini. Mereka tidak pernah tahu bahwa sudah berjalan jauh dan tahu-tahu sudah berada dalam situasi yang pada awalnya tidak mereka inginkan. Toleransi tubuh yang meningkat pada pengguna narkoba dan kebutaan nurani pelaku selingkuh yang makin lama semakin parah membuat “karier” di bidang ini cepat menanjak.
Dalam tulisan saya yang lalu, ciri-ciri pengguna narkoba dikenal istilah tiga 'ong' yaitu: bengong, bohong, dan nyolong. Dalam perselingkuhan, perilaku bengong juga kerap muncul. Pandangan menerawang memikirkan selingkuhannya atau perasaan sakau (nagih) pun timbul karena sudah berhari-hari tidak ketemu. Dalam narkoba disebut “relapse”, dan buat yang jatuh cinta itu namanya kangen.

Mereka juga sering bohong. Pulang malam dengan alasan pekerjaan mengharuskan lembur, padahal kerja 'ekstra' di tempat lain. Mengatakan kepada pasangan bahwa yang baru telepon adalah teman kantor padahal 'teman tapi mesra'-nya.
Mereka juga mulai suka nyolong. Yang dicolong adalah waktu bersama istri dan keluarganya, atau mungkin waktu kantor, ataupun waktu beribadah. Ada juga yang nyolong jatah uang rumah tangga, nyolong pulsa, dsb.

Salah satu faktor risiko dalam penyalahgunaan narkoba adalah suasana rumah yang kurang memiliki relasi yang hangat. Risiko yang sama juga dialami oleh calon-calon pelaku selingkuh. Rumah tangga yang tidak hangat, terlalu rutin dan monoton bisa jadi berkontribusi terhadap perilaku berselingkuh.
Faktor pencegah utama dalam penyalahgunaan narkoba adalah perasaan takut berdosa. Setidaknya ini yang disampaikan sebagian besar remaja yang diriset. Sementara itu banyak orang yakin bahwa benteng terakhir dari perselingkuhan adalah pegangan moral setiap orang. Proses kembalinya pelaku selingkuh maupun pecandu ke dalam habitat awalnya juga bukan hal yang mudah. Penolakan, tidak adanya kepercayaan merupakan konsekuensi logis yang akan muncul dalam situasi itu. Penerimaan keberadaan mantan pecandu dan mantan pelaku selingkuh juga bukan sebuah proses yang pendek.

Dari gambaran ini tampak ada beberapa kesamaan antara narkoba dan selingkuh. Jika mau ditarik sebuah benang merah yang kasar sekali, bisa dikatakan bahwa selingkuh dan narkoba pada hakikatnya adalah sama-sama sebuah penyimpangan dari kewajaran. Paenyalahgunaan narkoba adalah penyimpangan terhadap indahnya kehidupan ini. Sementara itu perselingkuhan adalah penyimpangan dari lantangnya komitmen bersama.
Penyimpangan ini sama-sama akan membawa sejumlah konsekuensi, dari yang ringan hingga yang berat. Jika sudah telanjur terjadi, mari ditanggung konsekuensinya. Jika belum, mari dicegah sejak dini.
Ada sedikit rasa ingin tahu, apa pendapat sidang pembaca bila pengguna narkoba adalah sekaligus juga pelaku selingkuh?
Menurut para ahli, jika dilihat dari kajian biologi ada kemiripan aktivitas otak pada saat seseorang mengalami high akibat jatuh cinta maupun karena menggunakan zat (narkoba) tertentu. Hal ini tentu cukup mengagetkan, bukan?
Penulis buku The Female Brain, Dr. Louann Brizendine yang juga seorang neuropsychologist lulusan dari serentetan institusi pendidikan bergengsi University of California Berkeley, Yale, dan Harvard, mengatakan bahwa pada kedua kondisi ini proses kimia pada saraf otak dan hormon aktif yang bermain pada kedua peristiwa ini sama, yaitu: dopamine, oxytocin, estrogen dan testosteron. Dopamine adalah hormon yang dikeluarkan otak dan membawa sensasi rasa menyenangkan tertentu di saat mendapatkan stimuli cinta atau narkoba. Intensitasnya mungkin berbeda, tapi rangsangan sensasi tersebut membawa efek high yang sama. Ini terjadi karena rangkaian saraf otak yang diaktivasi pada saat jatuh cinta itu sama dengan perasaan pecandu ketika 'nagih'.

Ketika seseorang jatuh cinta atau ketagihan narkoba, bagian otak yang berperan sebagai pusat pengendali bahaya - fear alert system - amygdala, pusat berpikir kritis dan pengambil keputusan - anterior cingulated cortex seakan 'dinonaktifkan' ketika proses kimia otak dibanjiri oleh dopamine dan oxytocin.
Hal ini pulalah yang menurut Dr. Brizendine dapat menjelaskan mengapa relaps atau kembali nyandu cinta atau narkoba. Hal ini terjadi terus-menerus sebagai akibat adanya ketidaksinkronan antara kesadaran/keinginan (untuk berubah) dengan perbuatan yang terus mengulang halhal dengan tidak terkendali dan tidak logis.
Dari segi perilaku, sekilas tampak pula beberapa kesamaan antara perilaku kecanduan narkoba dan perselingkuhan. Coba-coba, memenuhi rasa ingin tahu dan ingin membuktikan sesuatu, sama-sama menjadi alasan dalam kedua perilaku ini. Para pecandu awalnya ingin tahu seperti apa narkoba itu, sementara para pelaku selingkuh juga ada yang ingin tahu rasanya berselingkuh. Seperti apa rasanya berdebar-debar karena selingkuh dan sebagainya.
Motivasi untuk berselingkuh maupun mencoba narkoba banyak juga kemiripannya. Misalnya mereka sama-sama meyakini bahwa narkoba dan selingkuh sama-sama dianggap bisa mengatasi masalah, membuat suasana pertemuan sosial lebih menyenangkan, dan dapat mengurangi emosi negatif.

Adanya peningkatan karier juga menggambarkan kemiripan di antara dua hal ini. Mereka tidak pernah tahu bahwa sudah berjalan jauh dan tahu-tahu sudah berada dalam situasi yang pada awalnya tidak mereka inginkan. Toleransi tubuh yang meningkat pada pengguna narkoba dan kebutaan nurani pelaku selingkuh yang makin lama semakin parah membuat “karier” di bidang ini cepat menanjak.
Dalam tulisan saya yang lalu, ciri-ciri pengguna narkoba dikenal istilah tiga 'ong' yaitu: bengong, bohong, dan nyolong. Dalam perselingkuhan, perilaku bengong juga kerap muncul. Pandangan menerawang memikirkan selingkuhannya atau perasaan sakau (nagih) pun timbul karena sudah berhari-hari tidak ketemu. Dalam narkoba disebut “relapse”, dan buat yang jatuh cinta itu namanya kangen.

Mereka juga sering bohong. Pulang malam dengan alasan pekerjaan mengharuskan lembur, padahal kerja 'ekstra' di tempat lain. Mengatakan kepada pasangan bahwa yang baru telepon adalah teman kantor padahal 'teman tapi mesra'-nya.
Mereka juga mulai suka nyolong. Yang dicolong adalah waktu bersama istri dan keluarganya, atau mungkin waktu kantor, ataupun waktu beribadah. Ada juga yang nyolong jatah uang rumah tangga, nyolong pulsa, dsb.
Salah satu faktor risiko dalam penyalahgunaan narkoba adalah suasana rumah yang kurang memiliki relasi yang hangat. Risiko yang sama juga dialami oleh calon-calon pelaku selingkuh. Rumah tangga yang tidak hangat, terlalu rutin dan monoton bisa jadi berkontribusi terhadap perilaku berselingkuh.

Faktor pencegah utama dalam penyalahgunaan narkoba adalah perasaan takut berdosa. Setidaknya ini yang disampaikan sebagian besar remaja yang diriset. Sementara itu banyak orang yakin bahwa benteng terakhir dari perselingkuhan adalah pegangan moral setiap orang. Proses kembalinya pelaku selingkuh maupun pecandu ke dalam habitat awalnya juga bukan hal yang mudah. Penolakan, tidak adanya kepercayaan merupakan konsekuensi logis yang akan muncul dalam situasi itu. Penerimaan keberadaan mantan pecandu dan mantan pelaku selingkuh juga bukan sebuah proses yang pendek.

Dari gambaran ini tampak ada beberapa kesamaan antara narkoba dan selingkuh. Jika mau ditarik sebuah benang merah yang kasar sekali, bisa dikatakan bahwa selingkuh dan narkoba pada hakikatnya adalah sama-sama sebuah penyimpangan dari kewajaran. Paenyalahgunaan narkoba adalah penyimpangan terhadap indahnya kehidupan ini. Sementara itu perselingkuhan adalah penyimpangan dari lantangnya komitmen bersama.
Penyimpangan ini sama-sama akan membawa sejumlah konsekuensi, dari yang ringan hingga yang berat. Jika sudah telanjur terjadi, mari ditanggung konsekuensinya. Jika belum, mari dicegah sejak dini.
Ada sedikit rasa ingin tahu, apa pendapat sidang pembaca bila pengguna narkoba adalah sekaligus juga pelaku selingkuh?

By: Veronica Colondam
Baca Selengkapnya...

Duta Bisnis School ( DBS )