Duta Bisnis School ( DBS )

Informasi Bisnis Di Internet.....

Gunakan Selau Paypal Untuk Transaksi Online

Daftar ke PayPal dan langsung menerima pembayaran kartu kredit.

02 Desember 2008

Mendidik Anak-anak bersikap Jujur

TopOfBlogs

Suatu saat seorang anak sering bersikap tidak jujur kepada orang tuanya. Berbohong memang merupakan salah satu bentuk kenakalan yang sering terjadi pada anak-anak kecil. Mengapa anak suka berbohong? Hal ini macam-macam penyebabnya. Kebiasaan berbohong mungkin dipengaruhi oleh tingkah laku orang lain.
Jadi berbohong sebagai hasil peniruan dari orang lain, bahkan mungkin dari orang tuanya. Orang tua yang secara jelas menunjukkan sikap tidak jujur kepada orang lain dan dilihat oleh si anak, akan menyebabkan anak mudah menirunya. Sebagai contoh, seorang tamu mencari ayah, tetapi ibu mengatakan tidak ada, karena kedatangan tamu tersebut, tidak berkenan dihatinya. Padahal si ayah ada di rumah. Contoh lain, misalnya ada tamu ingin pinjam uang tetapi si ayah atau ibu mengatakan tidak punya uang, padahal punya uang. Ada lagi contoh yang lebih dekat dengan sianak.

Anak minta uang jajan kepada ibunya, tetapi dijawab oleh ibunya kalau tidak punya uang. Tetapi si anak tahu kalau ibunya punya uang, karena baru saja membeli pakaian baru. Adanya kenyataan ini menjadikan persepsi anak salah terhadap orang tuanya. Orang tua ternyata juga suka berbohong.
Kebanyakan berbohong juga merupakan untuk pertahanan diri bagi si anak, karena takut mendapatkan hukuman dari orang tuanya. Misalnya anak mengambil uang di dompet ibunya tidak mau mengaku kalau ditanya, karena taku kalau dimarahi atau mendapatkan hukuman. Jadi berbohong merupakan cara menghindari hukuman atas pelanggaran yang telah dilakukan. Anak suka berbohong, mungkin ingin menarik perhatian dari orangnya, karena selama ini orang tua kurang memberikan perhatian dari orang tuanya, karena selama ini orang tua kurang memberikan perhatian kepadanya. Berbohong juga dipakai sebagai alat untuk mengimbangi suatu kekurangan. Misalnya, anak ditanya bagaimana hasil ulangannya di sekolah. Ia mengatakan kalau hasilnya selalu baik, tetpai ternyata setelah rapor diberikan kepada orang tua ketahuan bahwa anak selama ini mengalabui orang tuanya. Prestasi anak ternyata jelek.

SIKAP ORANG TUA
Kebiasaan berbohong pada anak merupaka kebiasaan yang kurang baik. Kalau terbawa hinggag dewasa akan menjadikan akhlak kurang baik. Oleh sebab itu, anak harus dilatih untuk sellau bersikap jujur. Dalam hal ini orang tua memberikan contoh bagaimana mengetrapkan kejujuran itu. Apabila ada anak yang melakukan pelanggaran, maka orang tua perlu menunjukkan kesalahannya dengan memberikan bukti-bukti dan setelah itu anak diajak berdiskusi untuk menyadari bahwa perbuatan yang telah dilakukan itu salah. Untuk mengingatkan ini, perlu disertai janji, agar anak tidak mengulangi perbuatannya.
Peraturan larangan kepada anak harus diberikan, dengan sedikit demi sedikit, agar tidak timbul kesan orang tua terlalu keras. Anak harus pula terlatih hidup bermasyarakat, misalnya mellaui permaiann yang bersifat sosial. Karena permainan pun dapat dipakai untuk melatih kejujuran. Anak perlu diberi peranan-peranan tertentu untuk melatih percaya diri sendiri dan untuk menunjukkan bahwa orang tua menaruh kepercayaan kepadanya.
Misalnya : anak sekali-kali disuruh untuk berbelanja di warung dan bila ada uang kembalian harus sesuai dengan uang yang telah diberikan dan yang telah dibelanjakan. Kalau menyangkut masalah prestasi belajar hendaknya orang tua bersikap realistis. Janganlah mengharapkan anak meraih prestasi yang melebihi kemampuannya. Jadi orang tua harus menerima apa adanya.
Keterbukaan sikap orang tua kepada anak akan memperkecil kemungkinan anak bersikap kurang jujur kepada orang tuanya, karena ada curahan perhatian dan kasih sayang yang ditujukan kepadanya.

ALAM KHAYAL
Ada lagi faktor yang mempengaruhi anak suka berbohong atau membuai yaitu pengaruh alam khayal, sebagai pengaruh dari cerita-cerita fantasi. Supaya tidak senantiasa tenggelam pada alam khayal, maka anak harus pula ditunjukkan kepada alam kenyataan, agar anak dapat memberdakan mana yang benar-benar dan mana yang tidak benar.
Lingkungan rumah perlu diusahakan sedemikian rupa, sehingga menimbulkan kesan bahwa kehidupan sehari-hari pun juga menyenangkan. Dengan demikian anak tidak memiliki angan-angan yang tidak realistis.

Tidak ada komentar:

Duta Bisnis School ( DBS )